Featured Post

Berikut ini Beberapa Mitos Seputar Anak Kecil Yang Beredar di Masyarakat

Apakah Istiharah Harus Bermimpi, Setelah Melakukan Sholat Istiharah

Berikut ini beberapa ulasan terkait Istiharah 

Istikharah doanya
Istikharah harus bermimpi

Arti istiharah adalah mencari kebaikan dari Allah swt. dalam segala hal. Inti dari istiharah sendiri yaitu menyerahkan pilihan hanya kepada Allah swt., karena Dia mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya, dan Yang Maha Kuasa memberikan yang terbaik bagi mereka yang berdoa meminta kebaikan. Allah swt. tidak akan membuatnya gagal, dan hampa tanpa mendapatkan apa yang diinginkannya. Oleh karena itu, disebutkan dalam hadits sahabat Anas, Nabi, saw, bersabda:

 

عن أنس بن مالك قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ما خاب من استخار ولا ندم من استشار ولا عال من اقتصد

 

"Tidak akan pernah gagal orang yang melakukan istikharah; tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah, dan tidak akan fakir orang yang hidup sederhana". (HR. Thabrani).

 

Senada dengan pengertian hadis ini adalah penegasan sebagian orang-orang bijak (al-Hukama) bahwa "Barang siapa yang diberi empat perkara maka tidak akan dicegah untuk mendapatkan empat perkara yang lain:

 

1. Orang yang bersyukur tidak akan terhalang untuk mendapatkan (nikmat) tambahan

2. Orang yang bertaubat tidak akan ditolak taubatnya

3. Orang yang istikharah, tidak akan terhalang untuk mendapatkan kebaikan

4. Orang yang bermusyawarah tidak akan terhindar dari kebenaran".

 

Berikut Beberapa Cara Melakukan Istiharah

Jika dilihat dari keterangan beberapa hadis, cara melakukan istiharah terbagi menjadi:

1.      Sholat dua rakaat diikuti dengan doa, seperti yang diajarkan oleh Nabi, saw. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Jabir, dia berkata, "Rasulullah mengajarkan kita untuk istikhara dalam segala hal, sebagaimana dia mengajari kita satu surah Al-Qur'an. Dia bersabda, 'Jika salah satu dari kalian bermaksud sesuatu, maka shalat dua rakaat selain shalat wajib, maka bacalah doa berikut ini:” (HR. al-Bukhari) Setelah berdo'a menyebutkan apa yang diinginkan (hajatnya).

 

Berikut doa sholat istiharah

اللهُمَّ إنِّي اسْتَخِيرُكَ بعلمك وَاسْتَقدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضلِكَ العَظِيمِ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلا اقدِرُ ، وَتَعْلَمُ وَلا أَعْلَمُ ، وَأنتَ عَلامُ العُيُوب ، اللهُمَّ إِن كُنتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي ، وَمَعِيشتِي ، وَعَاقِبَةِ أَمْري ، )أو قال (: فِي عَاجل أمْري وَآجِلِهِ ، فَيَسِّرْهُ لِي ، ثُمَّ بارك لي فيه ، وإن كُنتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذا الأَمْرَ شَرِّ لِي فِي دِينِي وَمَعِيشَتِي ، وَعَاقِبَةِ أمْري ، أو قال : في عاجل امري وأجلهِ ، فَاصْرفه عَنِّي ، وَاصْرِفْنِي عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِي الخَيْرَ حَيْث كَانَ ، ثُمَّ أَرْضِنِي بِهِ ،

 

2.  Langsung membaca doa Istiharah berikut, sebagaimana disebutkan dalam hadits sahabat Abu Bakar, beliau bersabda, “Nabi, jika bermaksud sesuatu, maka beliau membacakan doa tersebut: 

اللهم خر لي ، واختر لي..

Istiharah model kedua ini biasanya dilakukan untuk menghadapi suatu yang harus segera diselesaikan.

3.      Istiharah dengan Al-Qur’an

Dikutip dari buku yang berjudul milik Ust. Hamdani, istiharah dengan al-Qur’an adalah dengan cara;

• Sudah mempunyai wudhu

• Bertawassul kepada Nabi Muhammad Saw, KH. Mahrus Ali Lirboyo

• Membuka al-Qur’an sambil memejamkan mata, jari telunjuk menunjuk ayat al-Qur’an yang kita kehendaki, setelah itu bisa melihat ayat tentang apa yang kita tunjuk tadi. Jika yang kita tunjuk ternyata tentang ayat azab, neraka atau ayat-ayat yang senada maka apa yang menjadi keinginan kita hendaknya jangan dilanjutkan. Begitu pula sebaliknya, apabila ayat yang kita tunjuk menerangkan tentang kenikmatan, surga atau yang senada maka apa yang kita inginkan bisa dilanjutkan.


Sikap Setelah Istikharah

Hampir dipastikan bagi setiap orang yang mengerjakan sesuatu, ingin mengetahui berhasil dan tidaknya atau dampak positif atau negatifnya dari apa yang sudah dikerjakan. Demikian pula orang yang sudah melakukan istikharah, ingin mengetahui baik dan dan buruknya apa yang akan dijalani, untuk kemudian menyusun dan mengatur langkah berikutnya. Dalam hal ini Ulama' berbeda pendapat mengenai langkah yang harus ditempuh bagi orang yang sudah melakukan istikharah:

a. Boleh melanjutkan keinginannya jika menemukan kelapangan dada dan kemantapan hati yang tidak ditunggangi oleh kepentingan hawa nafsu untuk melanjutkannya, sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Khalil

b. Orang yang sudah melakukan istikharah bisa langsung mengerjakan apa yang menjadi keinginan dan maksudnya, sekalipun tidak merasakan kemantapan hati untuk melaksanakannya, sebagaimana pendapat yang ditegaskan oleh imam az-Zamlakânî

c. Orang yang sudah melakukan shalat istikharah, akan tetapi belum menemukan kemantapan hati untuk melangkah berikutnya, maka dianjurkan shalat istikharah lagi sampa tujuh kali, atau menggunakan cara istikharah yang lain.


Demikianlah Islam mengajarkan bagaimana mendapatkan yang terbaik dari apa yang diinginkan.

Referensi

Faidlul Qodir juz 5 hlm. 564,

Musnad Abi Hanifah juz 1 hlm. 20,

Khuláshotul Ahkâm Fi-Muhimmâtil Anam juz 1 hlm580,

Mirqâtul Mafatih syarah Misykâtul Mashōbih juz 4 hlm.470,

Mirqâtul Mafâtih syarah Misykâtul Mashobih juz 4 hlm.470.

Komentar